F. LANDASAN TEORI
Sebelum kita masuk ke materi utama
struktur data, maka alangkah baiknya jika kita menerangkan filosofi dari
struktur data itu sendiri. Filosofi yang dimaksud di sini adalah yang mencakup:
-
Pengertian berdasarkan
nama mata kuliah
-
Pengertian mengenai
tujuan dari mata kuliah ini
-
Pengertian hal-hal yang
dibutuhkan untuk mempelajari materi ini
-
Pengertian mengenai
hubungannya dengan materi-materi lain.
Struktur dapat diartikan dengan
”susunan”, ”bangunan”, ”komposisi”, dan sebagainya. Kata struktur juga
mengartikan bahwa elemen-elemen pembentuk ”susunan”, ”bangunan” dan ”komposisi”
di atas saling terkait sebagaimana jika kita mengartikan kata ”sistem.”
Kata “data” dalam bahasa Inggris berasal dari kata “datum” dari bahasa Latin yang berarti
fakta. Kata tersebut bersifat plural,
sebagaimana kata air, udara, dan semacamnya. Karenanya, kata “data” akan salah
jika disebut atau ditulis dengan “data-data,”
“banyak data,” dan semacamnya.
Bagi manusia, data dapat merupakan
segala sesuatu (stimulus) yang dapat ditangkap oleh indera manusia. Berbeda
dengan manusia, data bagi komputer adalah segala sesuatu yang dapat
dilambangkan, dikodekan, atau didigitalisasikan ke dalam lambang-lambang atau
kode-kode yang dimengerti oleh komputer.
Di komputer, secara kasar dapat dikatakan bahwa data dapat berupa
angka-angka, huruf-huruf, gambar-gambar, atau simbol-simbol apapun yang dapat
diberikan (input) ke komputer, dan dikeluarkan (output) dari komputer. Karena komputer itu benda mati yang tidak
memiliki kemampuan apapun, termasuk kemampuan untuk mengenali mana huruf, mana
angka, mana data, mana informasi, dan sebagainya, maka berikut ini penjelasan
mendasar tentang bagaimana data bagi komputer itu “diciptakan” oleh daya nalar
manusia.
1. Bit (Binary Digit)
Bit
merupakan unit terkecil informasi di komputer, atau dapat disebut bit adalah satuan data terkecil di
komputer digital. Istilah ini digunakan oleh John W. Tukey (1946), dan Claude
E. Shannon (1948). Setiap bit hanya
dapat bernilai sebuah dari dua buah nilai, 0 atau 1, tidak ada bilangan lain.
Bit
adalah sebuah digit dari sistem
bilangan binar (binary numeral system),
yaitu sistem bilangan yang berbasis 2. Binary
digits ini hampir selalu digunakan sebagai dasar perhitungan kemampuan
menampung pada media penyimpan data (storage),
perhitungan secara digital dan
pembelajaran teori informasi secara digital.
Sebagai contoh, kemampuan transfer data dari sebuah jaringan komputer dihitung
berdasarkan bit per second
(bps), atau prosesor komputer yang digunakan oleh komputer X adalah prosesor 32
bit. Pada kemampuan grafis di monitor,
setiap titik (dot) akan
direpresentasikan oleh banyaknya bit
yang digunakan. Monitor monochrome
menggunakan 1 bit, sedangkan
yang menggunakan 8 bit bisa
menghasilkan 256 warna atau disebut dengan grayscales, dan yang menggunakan 24 atau 32 bit, dapat menghasilkan grafis yang
sempurna (true color).
Sebuah bit dari storage adalah laksana sebuah saklar lampu (light switch) yang bisa dihidupkan
dan dimatikan. Bila saklar dihidupkan (on)
dilambangkan dengan 1, dan bila saklar dimatikan (off) dilambangkan dengan 0. Dua perbedaan yang jelas, hitam atau
putih, benar atau salah, yang membuat Gregory Bateson mendefinisikan sebuah bit adalah “a difference that makes a difference.”
Tentu saja, dunia ini
yang bersifat analog (sebagai contoh, di antara 0 dan 1 saja terdapat sejumlah
bilangan yang tidak terhingga) menjadi begitu menarik dipelajari (di ilmu
komputer), agar, bagaimana (analog tadi) dijadikan digital (hanya ada 0 dan 1)
saja.
Jadi, karena komputer tidak memiliki kemampuan apapun,
maka untuk “memperkenalkan” data kepada komputer adalah dengan membuat
rangkaian digital (elektronis) yang, bila dialiri arus listrik (sebesar +3,3
Volt atau +5,0 Volt) akan dilambangkan dengan 1 (on), dan bila tidak dialiri listrik (0 Volt) akan dilambangkan
dengan 0 (off).
2.
Byte
Untuk lebih memberi arti, bit di atas selanjutnya
digabung (dikombinasikan nilai-nilainya) dan saling bertalian (correspondence) yang disebut dengan byte. Sederhananya, kumpulan bit yang membentuk sebuah informasi disebut dengan byte. Istilah byte juga digunakan sebagai satuan terkecil alamat (address) di mikroprosesor.
Sebelum istilah byte tersebut muncul, dulu dinamakan
dengan “bite,” karena hampir
mirip dengan kata “bit”, maka
oleh Werner Buchholz (1957) mulai digunakan istilah byte pada fase awal mendesain komputer
IBM Stretch. Byte merupakan
kependekan dari Binary Tuple,
namun beberapa sumber mengatakan bahwa byte
merupakan kependekan dari Binary Table.
Tidak perlu diperdebatkan.
Masalahnya, berapa
banyak bit penggabungan itu
dilakukan. Pada umumnya, sebuah byte
terdiri atas 8 bit yang disebut
dengan octet yang dapat
merepresentasikan 256 nilai (dari perhitungan : 28 dengan nilai 0 sampai 255). Seperti halnya standar yang
digunakan untuk komputer IBM System/360. Ada juga yang menggunakan 4 bit (disebut nibble, nybble,
semioctet, atau hex digit),
ada pula yang menggunakan 2 bit
(disebut crumb).
Istilah lain selain byte yang digunakan dari sekumpulan bit adalah kata (word). Hanya, pada word tidak ada standar besaran
banyaknya bit. Besaran itu
tergantung dari ukuran sebuah register
di dalam CPU (Central Processing Unit)
komputer. Sebagai contoh, di dalam arsitektur komputer IA-32 (prosesor Intel
8086) digunakan 16 bit untuk
sebuah word, sehingga 32 bit disebut dengan double word atau dword. Ada juga arsitektur komputer
lain yang menyatakan sebuah word
terdiri atas bit sebanyak 4, 8,
32, 64, dan sebagainya.
Dalam hal lain, ada
standar penyebutan untuk ukuran bit
yang besar, misalkan kilobit
(Kbit), megabit (Mbit), gigabit (Gbit), dan sebagainya. Di
ilmu komputer, byte juga
digunakan sebagai ukuran dari storage
(tempat menyimpan data), dan dijadikan dasar dari penetapan tipe data di
berbagai bahasa pemrograman. Tipe data itu antara lain, numeric (dan lebih spesifik lagi integer atau real), character
atau string, boolean, dan sebagainya.
G. Pembahasan
Delphi adalah
sebuah bahasa pemrograman yang bersipat Objek (Object Oriented Programming)
artinya adalah sebuah program yang mempunyai objek-objek tertentu dalam
pemrograman nya. Selain itu Delphi adalah sebuah program yang bersifat visual
artinya mempunyai tampilan grafik-grafik yang mudah dimengerti oleh pemula
sekalipun (Graphical user Interface). Dengan Delphi Anda bisa membuat
program-program dengan tampilan yang menawan, Delphi hanya bisa bekerja di
bawah System Microsoft Windows
sedangkan untuk system yang lain seperti Linux atau Unix Delphi mempunyai saudara kembarnya yang bisa
bekerja pada system tersebut yaitu KYLIX.
Syntax-syntax
Delphi di adopsi dari bahasa Pascal,
untuk itu di dalam tutorial Dasar-dasar Delphi ini saya akan mengajak Anda ke
masa lalu dimana pemrograman komputer saat itu masih menggunakan system 16 BIT yaitu Bahasa PASCAL sebelum Anda dibawa untuk
mempelajari Pemrograman Delphi. Bila Anda sudah bisa bahasa PASCAL Anda dapat
melewati pengantar mengenai bahasa Pascal ini.
Mengapa saya
membawa Anda terlebih dahulu ke Bahasa Pascal tidak langsung ke Delphi ?,
Dengan mengenal dasar-dasar bahasa pascal, Anda akan mudah untuk mempelajari
pemrograman Delphi sebab semua syntax yang ada dalam pascal sama dengan syntax
bahasa delphi, tetapi syntax dalam delphi tidak bisa diadopsi ke pascal karena
itulah dalam pengantar ini saya beri judul Delphi adalah pascal tapi pascal bukan delphi.
BAB
II
PROGRAM
APLIKASI
A. Form1
MENU LOGIN
procedure
TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
application.Terminate
end;
procedure
TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
if
(Edit1.Text='agus') and (Edit2.Text='asas') then
begin
MessageBox(0,'Log
In Sukses','information',MB_OK+MB_ICONINFORMATION);
Form1.Hide;
Form2.Show;
end
else
MessageBox(0,'Log
In Gagal','error',MB_OK+MB_ICONERROR);
end;
end.
B. FORM2
MENU (Identitas)
{$R
*.dfm}
procedure
TForm2.DataBarang2Click(Sender: TObject);
begin
form3.Show
end;
procedure
TForm2.DataPenjualan1Click(Sender: TObject);
begin
form4.show
end;
procedure
TForm2.Keluar1Click(Sender: TObject);
begin
application.Terminate;
end;
procedure
TForm2.LaporanBarang1Click(Sender: TObject);
begin
form5.show
end;
procedure
TForm2.LaporanPenjualan1Click(Sender: TObject);
begin
form6.show
end;
procedure
TForm2.Penutup1Click(Sender: TObject);
begin
form7.show
end;
end.
C. FORM3
APLIKASI PENERIMA BARANG DAN STOCK
BARANG
procedure TForm3.Button1Click(Sender:
TObject);
begin
edit1.Enabled:=true;
edit2.Enabled:=true;
edit3.Enabled:=true;
edit4.Enabled:=true;
edit5.Enabled:=true;
edit6.Enabled:=true;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
end;
procedure TForm3.Button2Click(Sender:
TObject);
begin
adotable1.Append;
adotable1.insert;
adotable1.FieldByName('Kode').AsString
:= edit1.Text;
adotable1.FieldByName('Nama
barang').AsString := edit2.Text;
adotable1.FieldByName('Harga').AsString
:= edit3.Text;
adotable1.FieldByName('Mereks').AsString
:= edit4.Text;
adotable1.FieldByName('Stock').AsString
:= edit5.Text;
edit1.Clear;
edit2.Clear;
edit3.Clear;
edit4.Clear;
edit5.Clear;
edit6.Clear;
end;
procedure TForm3.Button3Click(Sender:
TObject);
begin
adotable1.Delete;
end;
procedure TForm3.Button4Click(Sender:
TObject);
begin
application.Terminate;
end;
procedure TForm3.Button5Click(Sender:
TObject);
begin
if
adotable1.Locate('kode',edit6.Text,[])then
begin
edit1.Text:=adotable1.FieldByName('kode').AsString;
edit2.Text:=adotable1.FieldByName('nama
barang').AsString;
edit3.Text:=adotable1.FieldByName('harga').AsString;
edit4.Text:=adotable1.FieldByName('mereks').AsString;
edit5.Text:=adotable1.FieldByName('stock').AsString;
end
else
if not adotable1.Locate('kode',edit6.Text,[])then
begin
showmessage('data tidak ada');
end;
end;
procedure TForm3.Button6Click(Sender:
TObject);
begin
adotable1.edit;
adotable1.FieldByName('kode').AsString
:= edit1.Text;
adotable1.FieldByName('nama
barang').AsString := edit2.Text;
adotable1.FieldByName('harga').AsString
:= edit3.Text;
adotable1.FieldByName('mereks').AsString
:= edit4.Text;
adotable1.FieldByName('stock').AsString
:= edit5.Text;
adotable1.post;
end;
procedure TForm3.FormCreate(Sender:
TObject);
begin
edit1.Enabled:=false;
edit2.Enabled:=true;
edit3.Enabled:=false;
edit4.Enabled:=false;
edit5.Enabled:=false;
edit6.Enabled:=false;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
end;
end.
D.
FORM4 APLIKASI PENJUALAN BARANG
{$R *.dfm}
procedure TForm4.Button1Click(Sender:
TObject);
begin
edit1.Enabled:=true;
edit2.Enabled:=true;
edit3.Enabled:=true;
edit4.Enabled:=true;
edit5.Enabled:=true;
edit6.Enabled:=true;
edit7.Enabled:=true;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
edit7.text:='';
end;
procedure TForm4.Button2Click(Sender:
TObject);
begin
adotable1.Append;
adotable1.insert;
adotable1.FieldByName('tanggal').AsString
:= edit1.Text;
adotable1.FieldByName('kode').AsString
:= edit2.Text;
adotable1.FieldByName('nama
barang').AsString := edit3.Text;
adotable1.FieldByName('jumlah
barang').AsString := edit4.Text;
adotable1.FieldByName('harga').AsString
:= edit5.Text;
adotable1.FieldByName('mereks').AsString
:= edit6.Text;
edit1.Clear;
edit2.Clear;
edit3.Clear;
edit4.Clear;
edit5.Clear;
edit6.Clear;
edit7.Clear;
end;
procedure TForm4.Button5Click(Sender:
TObject);
begin
if
adotable1.Locate('kode',edit7.Text,[])then
begin
edit1.Text:=adotable1.FieldByName('tanggal').AsString;
edit2.Text:=adotable1.FieldByName('kode').AsString;
edit3.Text:=adotable1.FieldByName('nama
barang').AsString;
edit4.Text:=adotable1.FieldByName('jumlah
barang').AsString;
edit5.Text:=adotable1.FieldByName('harga').AsString;
edit6.Text:=adotable1.FieldByName('mereks').AsString;
end
else
if not
adotable1.Locate('kode',edit7.Text,[])then
begin
showmessage('data tidak ada');
end;
end;
procedure TForm4.Button3Click(Sender:
TObject);
begin
adotable1.Delete;
end;
procedure TForm4.Button4Click(Sender:
TObject);
begin
application.Terminate;
end;
procedure TForm4.FormCreate(Sender:
TObject);
begin
edit1.Enabled:=false;
edit2.Enabled:=false;
edit3.Enabled:=false;
edit4.Enabled:=false;
edit5.Enabled:=false;
edit6.Enabled:=false;
edit7.Enabled:=true;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
edit7.text:='';
end;
end.
BAB III
Pembuatan DataBase Microcof Access 2010
A.
Database
dan tipe data pada Microsoft access 2010
Microsoft access merupakan salah satu contoh DBMS relasional
(atau disebut RDBMS, dengan R kependekan dari relational) yang sangat terkenal
di lingkungan PC. Pada Microsoft Access sebuah database di simpan dalam sebuah
berkas dengan ekstensi. MDB di dalam bekas inilah sebuah objek yang terkait
dengan database, termasuk semua table, di simpan.
Sebelum melangkah lebih jauh dalam
mempelajari dan memperaktekan operasi database pada microsoft Access. Anda
perlu mengetahui tipe-tipe data yang tersedia kerna setiap field yang anda
definisikan haruslah memiliki tipe data, selain properti-properti yang lain.
B.
Merancang DataBase (Setudi Kasus Iventory)
Dalam
kasus object Program Inventory ini akan membuat nama database :
Inventory
.mdb. langkah-langkahnya :
1.
Buka Microsoft Access 2010, pilih menu file-new-bland
database.
2.
Simpan nama data base dengan nama: inventory.mdb
3.
Untuk membuat table pilih menu tables-crate-table in desing
view
4.
Selanjutnya buatlah setruktur-sruktur table.
BAB IV
PEMBUATAN LAPORAN
A. Pembuatan
laporan
Delph7 menyediakan dua library untuk
membuat report, yaitu Quick Repotr dan Rave Report. Quick Repotr sudan menjadi
bagian di Delphi 3. Di dalam Delphi 7, Quick Repotr akan di ganti oleh Rave
Report. Ketika kita menginstall Delphi quick report tidak secara otomatis di
install, sehingga kita perlu menginstallnya sendiri.
Didalam
modul mata kuliah praktek algoritma dan pemrograman (Delphi 7) ini akan
menggunakan Report secara lebih komleksitas lagi untuk menghasilkan dokumen output
yang lebih baik lagi.
B.
Pembuata
report List
Dalam setiap pembuatan program
aplikasi, kita tentu perlu membuat Report List yang hanya menampilkan sebuah
daftar dengan judul, header dan footer.
Langkah-langkah
pembuatan Repot Delphi 7 dengan kasusu Penjualan
1.
Masukan
komponen RVprojek dan RVdatasetConection dari menu Rave kedalam form penjualan
seperti yang di bawah ini.
2.
Koneksikan
RVdatasetConection ke masing-masing table.
3.
Setelah
di koneksikan, dable clik RV project untuk membuka layar Rave Report.
4.
Selanjutnya
pilih table yang akan kita buat laporan list pilih fileNew data object.
5. Pilih menu direct data view, lalu
pilih RVDataSetConection3 untuk mengkonesikan ke table barang setelah itu
finish.
C. FORM5
LAPORAN BARANG
Setelah memilih
koneksinya, selanjutnya kita membuat laporan menggunakan Wizard dengan cara:
1. Pilih menu bar Tool-Report
wizad-simple table,
2. Pilih field yang akan di tampilkan
pilih field yang akan di jadikan unik yaitu “Idgrg”
3. Report layout berpungsi untuk
menentukan bentuk tampilan Report,
4. Selanjutnya di setiap Band akan dapat
di ganti font nya masing-masing
5. Tekan tombol Generate untuk membuat
laporannya, maka tampilanya akan seperti di bawah ini.
{$R *.dfm}
procedure TForm5.Button1Click(Sender:
TObject);
begin
quickrep1.Preview
end;
procedure TForm5.Button2Click(Sender:
TObject);
begin
quickrep1.print
end;
procedure TForm5.Button3Click(Sender:
TObject);
begin
close
end;
end.
D. OBJECT
INSPECTOR
Objek
Inspector
Merupakan jendela
properties yang digunakan untuk mengatur tampilan komponen pada form, minsan
bagaimna mengubah tulisan button menjadi simpan atau menghapus tulisan pada
table dan menganti nama sesuai dengan yang di inginkan atau memberikan perintah
tertentu pada sebuah komponen sehingga ada intraksi ketika program di jalankan.
Secara umum Objek Inspector terbagi
menjadi dua yaitu:
1. Properties
Yaitu di gunakan untuk mengatur
tampilan pada sebuah komponen baik itu meliputi penggantian nama, warna,jenis
huruf,border dan lain-lain.
2.
Events
Yang
di gunakan untuk memberikan fungsi yang lebih detail dari fungsi sebenaenya .
BAB V
KESIMPULAN
Dari
analisa data, kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penjualan
menggunakan Delphi7 adalah proses menemukan data tertentu di dalam sekumpulan
data yang bertipe sama (tipe dasar atau tipe bentukan).
2. Salah
satu metode yang dapat kita gunakan adalah metode menggambukan atau memasukan
DataBase Kedalam program Delphi7.
3. Metode
mengambungkan DataBase menggunakan Delphi7 adalah metode yang paling sederhana
dari sejumlah metode-metode lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Makalah Strujtur Data Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK)
2.
Setiawan,Suryana. 2004. STRUKTUR DATA &
ALGORITME, Jakarta