Jumat, 19 Februari 2016

Rumus Program Aplikasi Penjualan Delphi7



F.   LANDASAN TEORI
Sebelum kita masuk ke materi utama struktur data, maka alangkah baiknya jika kita menerangkan filosofi dari struktur data itu sendiri. Filosofi yang dimaksud di sini adalah yang mencakup:
-               Pengertian berdasarkan nama mata kuliah
-               Pengertian mengenai tujuan dari mata kuliah ini
-               Pengertian hal-hal yang dibutuhkan untuk mempelajari materi ini
-               Pengertian mengenai hubungannya dengan materi-materi lain.

Struktur dapat diartikan dengan ”susunan”, ”bangunan”, ”komposisi”, dan sebagainya. Kata struktur juga mengartikan bahwa elemen-elemen pembentuk ”susunan”, ”bangunan” dan ”komposisi” di atas saling terkait sebagaimana jika kita mengartikan kata ”sistem.”
Kata “data” dalam bahasa Inggris berasal dari kata “datum” dari bahasa Latin yang berarti fakta. Kata tersebut bersifat plural, sebagaimana kata air, udara, dan semacamnya. Karenanya, kata “data” akan salah jika disebut atau ditulis dengan “data-data,”  “banyak data,” dan semacamnya.
Bagi manusia, data dapat merupakan segala sesuatu (stimulus) yang dapat ditangkap oleh indera manusia. Berbeda dengan manusia, data bagi komputer adalah segala sesuatu yang dapat dilambangkan, dikodekan, atau didigitalisasikan ke dalam lambang-lambang atau kode-kode yang dimengerti oleh komputer.
Di komputer, secara kasar dapat dikatakan bahwa data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, gambar-gambar, atau simbol-simbol apapun yang dapat diberikan (input) ke komputer, dan dikeluarkan (output) dari komputer. Karena komputer itu benda mati yang tidak memiliki kemampuan apapun, termasuk kemampuan untuk mengenali mana huruf, mana angka, mana data, mana informasi, dan sebagainya, maka berikut ini penjelasan mendasar tentang bagaimana data bagi komputer itu “diciptakan” oleh daya nalar manusia.



1.      Bit (Binary Digit)
Bit merupakan unit terkecil informasi di komputer, atau dapat disebut bit adalah satuan data terkecil di komputer digital. Istilah ini digunakan oleh John W. Tukey (1946), dan Claude E. Shannon (1948). Setiap bit hanya dapat bernilai sebuah dari dua buah nilai, 0 atau 1, tidak ada bilangan lain.
Bit adalah sebuah digit dari sistem bilangan binar (binary numeral system), yaitu sistem bilangan yang berbasis 2. Binary digits ini hampir selalu digunakan sebagai dasar perhitungan kemampuan menampung pada media penyimpan data (storage), perhitungan secara digital dan pembelajaran teori informasi secara digital. Sebagai contoh, kemampuan transfer data dari sebuah jaringan komputer dihitung berdasarkan bit per second (bps), atau prosesor komputer yang digunakan oleh komputer X adalah prosesor 32 bit. Pada kemampuan grafis di monitor, setiap titik (dot) akan direpresentasikan oleh banyaknya bit yang digunakan. Monitor monochrome menggunakan 1 bit, sedangkan yang menggunakan 8 bit bisa menghasilkan 256 warna atau disebut dengan grayscales, dan yang menggunakan 24 atau 32 bit, dapat menghasilkan grafis yang sempurna (true color).
Sebuah bit dari storage adalah laksana sebuah saklar lampu (light switch) yang bisa dihidupkan dan dimatikan. Bila saklar dihidupkan (on) dilambangkan dengan 1, dan bila saklar dimatikan (off) dilambangkan dengan 0. Dua perbedaan yang jelas, hitam atau putih, benar atau salah, yang membuat Gregory Bateson mendefinisikan sebuah bit adalah “a difference that makes a difference.”
Tentu saja, dunia ini yang bersifat analog (sebagai contoh, di antara 0 dan 1 saja terdapat sejumlah bilangan yang tidak terhingga) menjadi begitu menarik dipelajari (di ilmu komputer), agar, bagaimana (analog tadi) dijadikan digital (hanya ada 0 dan 1) saja.
Jadi, karena komputer tidak memiliki kemampuan apapun, maka untuk “memperkenalkan” data kepada komputer adalah dengan membuat rangkaian digital (elektronis) yang, bila dialiri arus listrik (sebesar +3,3 Volt atau +5,0 Volt) akan dilambangkan dengan 1 (on), dan bila tidak dialiri listrik (0 Volt) akan dilambangkan dengan 0 (off).




2.      Byte
Untuk lebih memberi arti, bit di atas selanjutnya digabung (dikombinasikan nilai-nilainya) dan saling bertalian (correspondence) yang disebut dengan byte. Sederhananya, kumpulan bit yang membentuk sebuah informasi disebut dengan byte. Istilah byte juga digunakan sebagai satuan terkecil alamat (address) di mikroprosesor.
Sebelum istilah byte tersebut muncul, dulu dinamakan dengan “bite,” karena hampir mirip dengan kata “bit”, maka oleh Werner Buchholz (1957) mulai digunakan istilah byte pada fase awal mendesain komputer IBM Stretch. Byte merupakan kependekan dari Binary Tuple, namun beberapa sumber mengatakan bahwa byte merupakan kependekan dari Binary Table. Tidak perlu diperdebatkan.
Masalahnya, berapa banyak bit penggabungan itu dilakukan. Pada umumnya, sebuah byte terdiri atas 8 bit yang disebut dengan octet yang dapat merepresentasikan 256 nilai (dari perhitungan : 28 dengan nilai  0 sampai 255). Seperti halnya standar yang digunakan untuk komputer IBM System/360. Ada juga yang menggunakan 4 bit (disebut nibble, nybble, semioctet, atau hex digit), ada pula yang menggunakan 2 bit (disebut crumb).
Istilah lain selain byte yang digunakan dari sekumpulan bit adalah kata (word). Hanya, pada word tidak ada standar besaran banyaknya bit. Besaran itu tergantung dari ukuran sebuah register di dalam CPU (Central Processing Unit) komputer. Sebagai contoh, di dalam arsitektur komputer IA-32 (prosesor Intel 8086) digunakan 16 bit untuk sebuah word, sehingga 32 bit disebut dengan double word atau dword. Ada juga arsitektur komputer lain yang menyatakan sebuah word terdiri atas bit sebanyak 4, 8, 32, 64, dan sebagainya.
Dalam hal lain, ada standar penyebutan untuk ukuran bit yang besar, misalkan kilobit (Kbit), megabit (Mbit), gigabit (Gbit), dan sebagainya. Di ilmu komputer, byte juga digunakan sebagai ukuran dari storage (tempat menyimpan data), dan dijadikan dasar dari penetapan tipe data di berbagai bahasa pemrograman. Tipe data itu antara lain, numeric (dan lebih spesifik lagi integer atau real), character atau string, boolean, dan sebagainya.




G.  Pembahasan
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman yang bersipat Objek (Object Oriented Programming) artinya adalah sebuah program yang mempunyai objek-objek tertentu dalam pemrograman nya. Selain itu Delphi adalah sebuah program yang bersifat visual artinya mempunyai tampilan grafik-grafik yang mudah dimengerti oleh pemula sekalipun (Graphical user Interface). Dengan Delphi Anda bisa membuat program-program dengan tampilan yang menawan, Delphi hanya bisa bekerja di bawah System Microsoft Windows sedangkan untuk system yang lain seperti Linux atau Unix Delphi mempunyai saudara kembarnya yang bisa bekerja pada system tersebut yaitu KYLIX.
Syntax-syntax Delphi di adopsi dari bahasa Pascal, untuk itu di dalam tutorial Dasar-dasar Delphi ini saya akan mengajak Anda ke masa lalu dimana pemrograman komputer saat itu masih menggunakan system 16 BIT yaitu Bahasa PASCAL sebelum Anda dibawa untuk mempelajari Pemrograman Delphi. Bila Anda sudah bisa bahasa PASCAL Anda dapat melewati pengantar mengenai bahasa Pascal ini.
Mengapa saya membawa Anda terlebih dahulu ke Bahasa Pascal tidak langsung ke Delphi ?, Dengan mengenal dasar-dasar bahasa pascal, Anda akan mudah untuk mempelajari pemrograman Delphi sebab semua syntax yang ada dalam pascal sama dengan syntax bahasa delphi, tetapi syntax dalam delphi tidak bisa diadopsi ke pascal karena itulah dalam pengantar ini saya beri judul Delphi adalah pascal tapi pascal bukan delphi.



BAB II
PROGRAM APLIKASI

A.  Form1 MENU LOGIN
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
application.Terminate
end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
if (Edit1.Text='agus') and (Edit2.Text='asas') then
begin
MessageBox(0,'Log In Sukses','information',MB_OK+MB_ICONINFORMATION);
Form1.Hide;
Form2.Show;
end
else
MessageBox(0,'Log In Gagal','error',MB_OK+MB_ICONERROR);
end;
end.




B.  FORM2 MENU (Identitas)
{$R *.dfm}
procedure TForm2.DataBarang2Click(Sender: TObject);
begin
form3.Show
end;
procedure TForm2.DataPenjualan1Click(Sender: TObject);
begin
form4.show
end;
procedure TForm2.Keluar1Click(Sender: TObject);
begin
application.Terminate;
end;
procedure TForm2.LaporanBarang1Click(Sender: TObject);
begin
form5.show
end;
procedure TForm2.LaporanPenjualan1Click(Sender: TObject);
begin
form6.show
end;
procedure TForm2.Penutup1Click(Sender: TObject);
begin
form7.show
end;
end.



C.  FORM3 APLIKASI PENERIMA BARANG DAN  STOCK BARANG
procedure TForm3.Button1Click(Sender: TObject);
begin
edit1.Enabled:=true;
edit2.Enabled:=true;
edit3.Enabled:=true;
edit4.Enabled:=true;
edit5.Enabled:=true;
edit6.Enabled:=true;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
end;
procedure TForm3.Button2Click(Sender: TObject);
begin
adotable1.Append;
adotable1.insert;
adotable1.FieldByName('Kode').AsString := edit1.Text;
adotable1.FieldByName('Nama barang').AsString := edit2.Text;
adotable1.FieldByName('Harga').AsString := edit3.Text;
adotable1.FieldByName('Mereks').AsString := edit4.Text;
adotable1.FieldByName('Stock').AsString := edit5.Text;
edit1.Clear;
edit2.Clear;
edit3.Clear;
edit4.Clear;
edit5.Clear;
edit6.Clear;
end;
procedure TForm3.Button3Click(Sender: TObject);
begin
adotable1.Delete;
end;
procedure TForm3.Button4Click(Sender: TObject);
begin
application.Terminate;
end;
procedure TForm3.Button5Click(Sender: TObject);
begin
if adotable1.Locate('kode',edit6.Text,[])then
begin
edit1.Text:=adotable1.FieldByName('kode').AsString;
edit2.Text:=adotable1.FieldByName('nama barang').AsString;
edit3.Text:=adotable1.FieldByName('harga').AsString;
edit4.Text:=adotable1.FieldByName('mereks').AsString;
edit5.Text:=adotable1.FieldByName('stock').AsString;
end
else
if not adotable1.Locate('kode',edit6.Text,[])then
begin
showmessage('data tidak ada');
end;
end;
procedure TForm3.Button6Click(Sender: TObject);
begin
adotable1.edit;
adotable1.FieldByName('kode').AsString := edit1.Text;
adotable1.FieldByName('nama barang').AsString := edit2.Text;
adotable1.FieldByName('harga').AsString := edit3.Text;
adotable1.FieldByName('mereks').AsString := edit4.Text;
adotable1.FieldByName('stock').AsString := edit5.Text;
adotable1.post;
end;
procedure TForm3.FormCreate(Sender: TObject);
begin
edit1.Enabled:=false;
edit2.Enabled:=true;
edit3.Enabled:=false;
edit4.Enabled:=false;
edit5.Enabled:=false;
edit6.Enabled:=false;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
end;
end.



D.  FORM4 APLIKASI PENJUALAN BARANG
{$R *.dfm}
procedure TForm4.Button1Click(Sender: TObject);
begin
edit1.Enabled:=true;
edit2.Enabled:=true;
edit3.Enabled:=true;
edit4.Enabled:=true;
edit5.Enabled:=true;
edit6.Enabled:=true;
edit7.Enabled:=true;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
edit7.text:='';
end;
procedure TForm4.Button2Click(Sender: TObject);
begin
adotable1.Append;
adotable1.insert;
adotable1.FieldByName('tanggal').AsString := edit1.Text;
adotable1.FieldByName('kode').AsString := edit2.Text;
adotable1.FieldByName('nama barang').AsString := edit3.Text;
adotable1.FieldByName('jumlah barang').AsString := edit4.Text;
adotable1.FieldByName('harga').AsString := edit5.Text;
adotable1.FieldByName('mereks').AsString := edit6.Text;
edit1.Clear;
edit2.Clear;
edit3.Clear;
edit4.Clear;
edit5.Clear;
edit6.Clear;
edit7.Clear;
end;
procedure TForm4.Button5Click(Sender: TObject);
begin
if adotable1.Locate('kode',edit7.Text,[])then
begin
edit1.Text:=adotable1.FieldByName('tanggal').AsString;
edit2.Text:=adotable1.FieldByName('kode').AsString;
edit3.Text:=adotable1.FieldByName('nama barang').AsString;
edit4.Text:=adotable1.FieldByName('jumlah barang').AsString;
edit5.Text:=adotable1.FieldByName('harga').AsString;
edit6.Text:=adotable1.FieldByName('mereks').AsString;
end
else
if not adotable1.Locate('kode',edit7.Text,[])then
begin
showmessage('data tidak ada');
end;
end;
procedure TForm4.Button3Click(Sender: TObject);
begin
adotable1.Delete;
end;
procedure TForm4.Button4Click(Sender: TObject);
begin
application.Terminate;
end;
procedure TForm4.FormCreate(Sender: TObject);
begin
edit1.Enabled:=false;
edit2.Enabled:=false;
edit3.Enabled:=false;
edit4.Enabled:=false;
edit5.Enabled:=false;
edit6.Enabled:=false;
edit7.Enabled:=true;
edit1.text:='';
edit2.text:='';
edit3.text:='';
edit4.text:='';
edit5.text:='';
edit6.text:='';
edit7.text:='';
end;
end.



BAB III
Pembuatan DataBase Microcof Access 2010

A.    Database dan tipe data pada Microsoft access 2010
Microsoft access merupakan salah satu contoh DBMS relasional (atau disebut RDBMS, dengan R kependekan dari relational) yang sangat terkenal di lingkungan PC. Pada Microsoft Access sebuah database di simpan dalam sebuah berkas dengan ekstensi. MDB di dalam bekas inilah sebuah objek yang terkait dengan database, termasuk semua table, di simpan.
      Sebelum melangkah lebih jauh dalam mempelajari dan memperaktekan operasi database pada microsoft Access. Anda perlu mengetahui tipe-tipe data yang tersedia kerna setiap field yang anda definisikan haruslah memiliki tipe data, selain properti-properti yang lain.

B.    Merancang DataBase (Setudi Kasus Iventory)
Dalam kasus object Program Inventory ini akan membuat nama database :
Inventory .mdb. langkah-langkahnya :
1.    Buka Microsoft Access 2010, pilih menu file-new-bland database.
2.    Simpan nama data base dengan nama: inventory.mdb
3.    Untuk membuat table pilih menu tables-crate-table in desing view
4.    Selanjutnya buatlah setruktur-sruktur table.









BAB IV
PEMBUATAN LAPORAN

A.   Pembuatan laporan
Delph7 menyediakan dua library untuk membuat report, yaitu Quick Repotr dan Rave Report. Quick Repotr sudan menjadi bagian di Delphi 3. Di dalam Delphi 7, Quick Repotr akan di ganti oleh Rave Report. Ketika kita menginstall Delphi quick report tidak secara otomatis di install, sehingga kita perlu menginstallnya sendiri.
Didalam modul mata kuliah praktek algoritma dan pemrograman (Delphi 7) ini akan menggunakan Report secara lebih komleksitas lagi untuk menghasilkan dokumen output yang lebih baik lagi.

B.    Pembuata report List
Dalam setiap pembuatan program aplikasi, kita tentu perlu membuat Report List yang hanya menampilkan sebuah daftar dengan judul, header dan footer.
Langkah-langkah pembuatan Repot Delphi 7 dengan kasusu Penjualan
1.    Masukan komponen RVprojek dan RVdatasetConection dari menu Rave kedalam form penjualan seperti yang di bawah ini.
2.    Koneksikan RVdatasetConection ke masing-masing table.
3.    Setelah di koneksikan, dable clik RV project untuk membuka layar Rave Report.
4.    Selanjutnya pilih table yang akan kita buat laporan list pilih fileNew data object.
5.    Pilih menu direct data view, lalu pilih RVDataSetConection3 untuk mengkonesikan ke table barang setelah itu finish.



C.  FORM5 LAPORAN BARANG
Setelah memilih koneksinya, selanjutnya kita membuat laporan menggunakan Wizard dengan cara:
1.    Pilih menu bar Tool-Report wizad-simple table,
2.    Pilih field yang akan di tampilkan pilih field yang akan di jadikan unik yaitu “Idgrg”
3.    Report layout berpungsi untuk menentukan bentuk tampilan Report,
4.    Selanjutnya di setiap Band akan dapat di ganti font nya masing-masing
5.    Tekan tombol Generate untuk membuat laporannya, maka tampilanya akan seperti di bawah ini.
 
{$R *.dfm}
procedure TForm5.Button1Click(Sender: TObject);
begin
quickrep1.Preview
end;
procedure TForm5.Button2Click(Sender: TObject);
begin
quickrep1.print
end;
procedure TForm5.Button3Click(Sender: TObject);
begin
close
end;
end.





D.  OBJECT INSPECTOR


Objek Inspector
Merupakan jendela properties yang digunakan untuk mengatur tampilan komponen pada form, minsan bagaimna mengubah tulisan button menjadi simpan atau menghapus tulisan pada table dan menganti nama sesuai dengan yang di inginkan atau memberikan perintah tertentu pada sebuah komponen sehingga ada intraksi ketika program di jalankan.
Secara umum Objek Inspector terbagi menjadi dua yaitu:
1.    Properties
Yaitu di gunakan untuk mengatur tampilan pada sebuah komponen baik itu meliputi penggantian nama, warna,jenis huruf,border dan lain-lain.
2.    Events
Yang di gunakan untuk memberikan fungsi yang lebih detail dari fungsi sebenaenya .



BAB V
KESIMPULAN

Dari analisa data, kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Penjualan menggunakan Delphi7 adalah proses menemukan data tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama (tipe dasar atau tipe bentukan).
2.      Salah satu metode yang dapat kita gunakan adalah metode menggambukan atau memasukan DataBase Kedalam program Delphi7.
3.      Metode mengambungkan DataBase menggunakan Delphi7 adalah metode yang paling sederhana dari sejumlah metode-metode lainnya.




















DAFTAR PUSTAKA

1.      Makalah Strujtur Data Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
2.      Setiawan,Suryana. 2004. STRUKTUR DATA & ALGORITME, Jakarta
3.      www.wikipedia.org
4.      www.ilmukomputer.com