1. PUSAT MASSA
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1, M2,....... , Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
X = (å Mi . Xi)/(Mi)
Y = (å Mi . Yi)/(Mi)
2. TITIK BERAT (X,Y)
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
X = (å Wi . Xi)/(Wi)
Y = (å Wi . Yi)/(Wi)
LETAK/POSISI TITIK BERAT
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1, M2,....... , Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
X = (å Mi . Xi)/(Mi)
Y = (å Mi . Yi)/(Mi)
2. TITIK BERAT (X,Y)
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
X = (å Wi . Xi)/(Wi)
Y = (å Wi . Yi)/(Wi)
LETAK/POSISI TITIK BERAT
- Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
- Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
- Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.
Dalam menyelesaikan persoalan titik berat benda, terlebih dahulu bendanya dibagi-bagi sesuai dengan bentuk benda khusus yang sudah diketahui letak titik beratnya, kemudian baru diselesaikan dengan rumusan yang ada.
Contoh:
Dua silinder homogen disusun seporos dengan panjang dan massanya masing-masing: l1 = 5 cm ; m1 = 6 kg ; l2 = 10 cm ; m2 = 4 kg.
Tentukan letak titik berat sistem silinder tersebut !
Jawab:
Kita ambil ujung kiri sebagai acuan, maka:
x1 = 0.5 . l1 = 2.5 cm
x2 = l2 + 0.5 . l1 = 5 + 5 = 10 cm
X = (å mi . xi)/(mi)
X = (m1.x1) + (m1.x1)/(m1 + m2)
X = (6 . 2.5 + 4 . 10)/(6 + 4)
X = (15 + 40)/(10) = 5.5 cm
Jadi titik beratnya terletak 5.5 cm di kanan ujung m1
|
|
A. 10 m/s2
B. 12 m/s2
C. 15 m/s2
D. 20 m/s2
E. 22 m/s2
Pembahasan :
Diketahui :
F = w = m g = (1 kg)(10 m/s2) = 10 Newton
r = 0,1 meter
Ditanya :
Percepatan gerak beban
Jawab :
Hitung Momen Inersia dan Momen Gaya terlebih dahulu.
Jawaban yang benar adalah D.
2. Katrol cakram pejal bermassa 2M dan jari-jari R, pada tepinya dililitkan tali, salah satu ujung tali digantungi beban bermassa m. Ketika beban dilepas, katrol berotasi dengan percepatan sudut . Jika pada katrol ditempelkan benda bermassa M, maka agar katrol berputar dengan percepatan sudut yang sama, massa beban harus dijadikan… (I katrol = ½ m r2).
A. ¾ m kg
B. 3/2 m kg
C. 2 m kg
D. 3 m kg
E. 4 m kg
Pembahasan :
Diketahui :
Massa katrol cakram pejal : 2M
Jari-jari katrol cakram pejal : R
Massa beban : m
Ditanya :
Massa beban ?
Jawab :
Hitung Momen Inersia katrol cakram pejal, sebelum dan setelah ditempelkan benda bermassa M :
Momen Inersia 1 : I = ½ m r2 = ½ (2M)(R)2 = M R2
Momen Inersia 2 : I = ½ m r2 = ½ (2M + M)(R)2 = ½ (3M)(R)2 = 1,5 M R2
Contoh Soal Dan Pembahasan Tentang Katrol
Browse » Home »
Label: Soal
dan Cara Cepat Pesawat Sederhana » Contoh Soal Dan Pembahasan Tentang
Katrol
Untuk
menjawab soal ini Anda harus paham dengan jenis-jenis katrol, karena tiap jenis katrol
memiliki gaya angkat dan keuntungan mekanis yang berbeda-beda. Kalau Anda sudah
paham coba pelajari contoh soal berikut ini.
Contoh Soal 1
Benda
dengan massa 200 kg ditarik ke atas dengan menggunakan katrol (anggap
percepatan gravitasi ditempat tersebut 10 m/s). Hitunglah gaya tarik dan
keuntungan mekanisnya jika yang digunakan : (a) sebuah katrol tetap, (b) sebuah
katrol bergerak, dan (c) sebuah takal yang terdiri dari empat buah katrol.
Penyelesaian:
Untuk
menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban tersebut, yaitu:
w = m.g
w = 200
kg. 10 m/s
w =
2.000 N
(a)
untuk katrol tetap (tidak bergerak) gaya yang diperlukan sama dengan berat
benda, dengan persamaan:
F = w
F =
2.000 N
Jadi
gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol tetap adalah
2.000 N
Keuntungan
mekanis untuk katrol tetap adalah
KM =
w/F
KM =
2.000 N/2.000 N
KM = 1
Jadi
keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah 1
(b)
untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah berat benda,
dengan persamaan:
2F = w
2F =
2.000 N
F =
2.000 N/2
F =
1.000 N
Jadi
gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak
adalah 1.000 N
Keuntungan
mekanis untuk katrol tetap adalah
KM =
w/F
KM =
2.000 N/1.000 N
KM = 2
Jadi
keuntungan mekanis untuk katrol bergerak adalah 2
(c)
untuk sistem takal yang terdiri dari empat buah katrol (n = 4), berlaku
persamaan:
w = 2nF
F =
w/2n
F =
2.000 N/2.4
F =
2.000 N/8
F = 250
N
Jadi
gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan sistem takal yang
terdiri dari empat buah katrol adalah 500 N
Keuntungan
mekanis untuk sistem takal yang terdiri dari empat buah katrol adalah
KM =
w/F
KM =
2.000 N/250 N
KM = 8
Jadi
keuntungan mekanis untuk untuk sistem takal yang terdiri dari empat buah katrol
adalah 8
Contoh Soal 2
Bila
berat beban 1.500 N ditarik ke atas dengan menggunakan katrol bergerak.
Hitunglah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut!
Penyelesaian:
Untuk
katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah berat benda, dengan
persamaan:
2F = w
2F =
1.500 N
F =
1.500 N/2
F = 750
N
Jadi
gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak
adalah 750 N
Contoh Soal 3
Perhatikan
gambar di bawah ini. Jika massa benda 50 kg, hitunglah gaya yang diperlukan
untuk mengangkat benda tersebut (anggap percepatan gravitasi ditempat tersebut
10 m/s)? Hitunglah keuntungan mekanisnya?
Penyelesaian:
Untuk
menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban tersebut, yaitu:
w = m.g
w = 50
kg. 10 m/s
w = 500
N
untuk
katrol tetap (tidak bergerak) gaya yang diperlukan sama dengan berat benda,
dengan persamaan:
F = w
F = 500
N
Jadi
gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol tetap adalah
500 N
Keuntungan
mekanis untuk katrol tetap adalah
KM =
w/F
KM =
500 N/500 N
KM = 1
Jadi
keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah 1
Contoh Soal 4
Perhatikan
gambar di bawah ini. Jika massa benda 50 kg, hitunglah gaya yang diperlukan
untuk mengangkat benda tersebut (anggap percepatan gravitasi ditempat tersebut
10 m/s? Hitunglah keuntungan mekanisnya?
Penyelesaian:
Untuk
menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban tersebut, yaitu:
w = m.g
w = 200
kg. 10 m/s
w =
2.000 N
untuk
katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah berat benda, dengan
persamaan:
2F = w
2F =
500 N
F = 500
N/2
F = 250
N
Jadi
gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak
adalah 250 N
Keuntungan
mekanis untuk katrol tetap adalah
KM =
w/F
KM =
500 N/250 N
KM = 2
Jadi
keuntungan mekanis untuk katrol bergerak adalah 2
Demikianlah
beberapa contoh soal tentang katrol, semoga contoh soal di atas mampu
memantapkan pemahaman Anda mengenai jenis-jenis katrol.
Soal dan pembahasan horizontal
01. Seorang pemain bola menendang bola dari permukaan lapangan. Jika komponen vertikal dari kecepatan awal bola = 9 m/s dan komponen horizontal dari kecepatan awal bola =12m/s, tentukan besar kecepatan awal (vo) dan arah kecepatan awal bola
tanα=voyvx=912=34
α=37o
vx=vxcos37o
12=vo.45⇒vo=15ms−1
atau
voy=vosin37o
9=vo.35⇒vo=15ms−1
02. Sebuah slang air yang bocor
menyemprotkan air pada sudut 45o
dengan kecepatan awal sebesar 10 m/s. Air mengenai sebuah benda sejauh 5 meter pada
ketinggian h. Berapa h ?
h=xtanα−gx22v2ocos2α
h=5tan45o−10.522.102cos245o→h=2,5m
conto soal dan
pembahasan gerak vertical
3. Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan
awal. Setelah 2 detik benda sampai di tanah (g = 10 m s2). Tinggi
menara tersebut …
A. 40 m
B. 25 m
C. 20 m
D. 15 m
E. 10 m
(EBTANAS 1991)
Pembahasan
Data:
νo = 0 m/s (jatuh bebas)
t = 2 s
g = 10 m s2
S = .....!
S = νo t + 1/2 gt2
S = (0)(2) + 1/2 (10)(2)2
S = 5(4) = 20 meter
A. 40 m
B. 25 m
C. 20 m
D. 15 m
E. 10 m
(EBTANAS 1991)
Pembahasan
Data:
νo = 0 m/s (jatuh bebas)
t = 2 s
g = 10 m s2
S = .....!
S = νo t + 1/2 gt2
S = (0)(2) + 1/2 (10)(2)2
S = 5(4) = 20 meter
4. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40 m di
atas tanah. Jika g = 10 m s–2, maka kecepatan batu saat menyentuh
tanah adalah.…
A. 20√2 m s–1
B. 20 m s–1
C. 10√2 m s–1
D. 10 m s–1
E. 4√2 m s–1
(Ebtanas Fisika 1996)
Pembahasan
Jatuh bebas, kecepatan awal nol, percepatan a = g = 10 m s–2
A. 20√2 m s–1
B. 20 m s–1
C. 10√2 m s–1
D. 10 m s–1
E. 4√2 m s–1
(Ebtanas Fisika 1996)
Pembahasan
Jatuh bebas, kecepatan awal nol, percepatan a = g = 10 m s–2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar